Indahnya
Nasihat
Ya Allah indahkan kehidupan kami dengan
kerinduan terhadap nasehat dan jadikan diri-diri kami menjadi pribadi yang
menjadi nasehat.Engkaulah pembuka setiap hati penuntun setiap qolbu ,
Amiin
Ya Allah Ya Robbal alamiin.
Wal'ashr (demi
massa)
Innal insaana lafi khusr (Sesungguhnya manusia itu benar-benar ada
dalam kerugian)
Illallladzina aamanu wa'amilusholihaati watawaa
shoubil haqqi watawa shoubishobr (kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal sholeh dan nasihat menasehati supaya menaati kebenaran dan
nasihat menasehati supaya menaati kesabaran)[Q.S 103 ; 1 -
3]
Sesungguhnya setiap insan rugi, tambah hari tambah rugi , tambah tua
tambah rugi, tambah umur tambah rugi kecuali orang yang tiap hari berjuang
sekuat tenaga agar makin kokoh imannya, makin mantap keyakinanya, karena jika
hidup tanpa diiringi kekokohan iman, amal apapun tidak akan betul
niatnya.
Dia punya harta, kalau tidak punya iman, maka harta itulah yang
akan memperbudak dirinya,
kalau dia punya kedudukan kalau tidak punya iman
maka kedudukannya yang akan menjatuhkan
dirinya, jika dia memiliki penampilan
kalau dia tidak punya iman maka penampilannya yang akan menjerumuskan
dirinya.
Orang yang beruntung lainnya adalah orang yang setiap hari,
setiap waktu sekuat tenaga bertambah amal kebaikannya.Ciri amal shaleh itu
ada dua yaitu ; pertama dilandasi niat yang benar dan lurus , kedua amalnya
sendiri harus benar.
Dan andaikata bangsa kita ini menggunakan konsep
ini, maka Insya Allah akan selamat.Penyebab bangsa ini mendapat ujian seperti
ini diantaranya ada tiga penyebab yang pertama adalah karena bangsa kita
masih lemah iman
Lalu apa ciri-ciri orang yang kurang iman ? sederhana
saja yaitu jika orang-orang tersebut selalu mengagung-agungkan materi dan
mengagung-agungkan dunia.Terjadinya kita mendapatkan gelar ranking yang top
dalam korupsi itu gara-gara para pelaku korupsi itu tidak mengerti
bahwa korupsi itu hanya menambah kehinaan.Bagi orang yang mengenal Allah buat
apa kita menggadaikan diri kita hanya menjadi pencuri.
Penyebab bangsa
ini mendapat ujian seperti ini yang kedua adalah karena bangsa kita
masih kurang amal dan yang ketiga adalah tidak saling nasehat dan menasehati
dalam kebenaran dan kesabaran.
Kalau ada pertanyaan kenapa seorang
suami gagal dalam menasehati istrinya ?, kenapa seorang ibu susah menasehati
anaknya ?, kenapa seorang guru susah menasehati muridnya ?, kenapa
seorang pimpinan sulit menasehati bawahannya ? , jawabannya sederhana .... Orang hanya bisa memberikan nasehat dengan mantap ! kalau dia
termasuk orang yang cinta dinasehati oleh
orang lain.
Repotnya kita ketika memberikan nasehat
semangat, ketika memberikan saran semangat, ketika memberikan koreksi
semangat tetapi ketika giliran kita dikoreksi justru kita tidak
sanggup menerimanya. Oleh karena itu kepada siapapun yang akan memberikan
nasehat syarat utamanya adalah kita harus menjadi orang yang terlatih untuk
menerima nasehat, terlatih untuk menerima kritik dan terlatih untuk menerima
koreksi.Sebelum kita sanggup untuk melatih diri kita, sulit sekali kita akan
memiliki nasehat yang memiliki kekuatan yang menggugah dan merubah.Harusnya
kita melihat saran, kritik dan nasehat dan koreksi itu menjadi sebuah
kebutuhan..
Rahasia sukses dalam menerima nasehat atau kritik yaitu
:
1.Rindu kritik dan nasehat, Kita harus memposisikan diri menjadi orang
yang rindu dikoreksi, rindu dinasehati, seperti rindunya kita melihat cermin
agar penampilan kita selalu bagus.Pemimpin sejati adalah pemimpin yang selalu
rindu dikoreksi oleh anggota atau bawahannya, seorang guru yang senantiasa
mengharapkan saran agar lebih baik dalam cara mengajarnya tidak akan pernah
menjadi hina jika ia meminta saran atau kritik dari murid-muridnya, bahkan
Khalifah Umar Bin Khatab RA jauh lebih menghargai kritik dan koreksi
dibandingkan pujian.
2.Cari dan tanya, Belajarlah bertanya kepada orang
lain dan nikmati saran-saran yang mereka lontarkan, milikilah teman yang mau
jujur mengoreksi, tanya pula kepada istri, suami, anak-anak, karyawan dan
lain-lain.
3.Rahasia kita agar sukses ketika menerima kritik adalah
nikmati kritik itu sebagai karunia Allah ; karena seseorang tidak akan mati
karena dikritik, maka oleh karena itu jika di koreksi maka dengarkanlah,
jangan sibuk membela diri karena makin sibuk membela diri maka tidak
akan mendapatkan sesuatu.
Memang orang yang lemah,orang yang sombong ,
orang-orang yang penuh kebencian itu tidak pernah tahan terhadap kritik, jika
ada yang mengkoreksi maka dirinya sibuk untuk membela diri, sibuk untuk
berpikir dan sibuk untuk membalas, ketahuilah bahwa orang yang demikian itu
tidak akan bisa maju..
Orang yang kokoh dan kuat itu bukan orang yang
sibuk memberikan alasan ketika dia dikritik, karena jika tidak hati-hati
alasan itu justru memperjelas kesalahan.Dari pada kita sibuk menyerang orang
lain dan membela diri, sebaik-baik jawaban atas kritik dan koreksi adalah
dengan memperbaiki diri.Orang lain sibuk mencari kejelekan kita, tetapi kita
justru sibuk memperbaiki kejelekan kita.
Lalu bagaimana jika lalu kita
dihina terus ? jangan risau , karena semua orang yang sukses dan mulia itu
pasti ada yang menghina, tidak akan pernah didengki kecuali orang yang
berprestasi, makanya jangan takut ! kalau kita dihina justru kita harus sibuk
memperbaiki diri.
4.Biasakanlah kita untuk menjadi orang yang berterima
kasih,kalau kita berubah,..... jangan pernah lupa untuk menyebut jasa orang
yang pernah merubah kita sehingga kesuksesan ini harus jadi kebahagiaan dan
kesuksesan bagi orang lain.
Jadi sahabat-sahabat sekalian , cita-cita
kita nanti ciri khas seorang pemimpin negeri ini adalah seorang pemimpin yang
rindu di nasehati,jadi ketika masyarakatnya melakukan koreksi justru pemimpin
tersebut senang, kelihatannya kita jangan pernah mau memiliki pemimpin
dalam level manapun yang tidak bisa dikoreksi,nanti dia akan menipu dirinya
sendiri , orang yang tidak bisa dikoreksi itu adalah orang yang sombong,
merasa pintar sehingga menganggap rendah setiap nasehat. Ciri pemimpin sejati
adalah seorang pemimpin yang mencintai nasehat.
Jadi memang seharusnya
kita harus sadar ,bahwa keuntungan kita adalah ketika kita menerima nasehat
dari orang lain dengan lapang dada dan rasa syukur , Belajarlah berterima kasih
kepada
orang yang mengoreksi, karena koreksi itu adalah bagian dari yang kita
minta kepada Allah seperti yang sering kita ucapkan dalam bacaan shalat \"
Ihdinashiraathal mustaqiim\" (tunjukilah kami jalan yang lurus)[Q.S 1 ;
6]
Dalam berkomentar atau melakukan kritik itu harus hati-hati , karena
setiap kita mengkritik dan mengoreksi sesorang sebetulnya yang keluar itu
adalah diri kita.Nabi Muhammad SAW itu adalah seorang penasehat, tetapi
nasehatnya itu betul-betul bil hikmah, semuanya penuh dengan kearifan dan
kematangan.
Yang paling penting dari suatu nasehat, kritik dan koreksi
itu adalah niat yang mendasarinya. Kalau didasari niat ingin menjatuhkan
,koreksi itu hanya akan menjadi pisau atau panah beracun.Harusnya nasehat
kita itu dilandasi dengan rasa kasih sayang dan persaudaraan.
Dengan
nasehat kita harus membantu yang lupa agar menjadi ingat, membantu yang lalai
agar menjadi semangat , yang tergelincir menjadi bangkit kembali, yang
berlumur dosa menjadi bertobat, intinya kalau dilandasi niat yang baik akan
melahirkan kebaikan juga.
Kalau niat sudah baik caranya juga harus benar,
Ali Bin Abi Thalib .RA mengatakan \" kalau kita memberi nasehat tetapi di
depan umum itu sama dengan memaki-maki atau mempermalukan seseorang\", maka
resep selanjutnya kalau kita ingin memberikan nasehat, nasehatilah dengan lemah
lembut.\"Tiadalah kelembutan itu ada pada seseorang kecuali memperindah
\".
Rasullulah SAW memperbaiki peradaban yang begitu keras dan berat
justru dengan kelembutan, kita butuh nasehat yang tulus dari hati yang penuh
kasih sayang dengan kata-kata yang terpilih yang tidak melukai diiringi
dengan sikap yang tidak menggurui, tidak mempermalukan, tidak memojokan
sehingga orang berubah bukan karena ditekan oleh kata-kata kita melainkan
tersentuh oleh kata-kata kita.
Sahabat-sahabat, marilah kita terus
berlatih untuk menyayangi orang lain karena itulah sumber yang utama agar
nasehat kita menjadi bijak dan penuh kemuliaan.Dan sebaik-baik nasehat
adalah dengan suri tauladan, hancurnya orang-orang yang sibuk memberi nasehat
adalah ketika apa yang dia katakan tidak sesuai dengan apa yang dia lakukan.
Wallahu a'lam bishowab.
Oleh : KH Abdullah Gymnastiar
|
Tuesday 8 September 2015
Saturday 5 September 2015
Salahkah Bercita-cita Menjadi Orang Kaya
Salahkah Bercita-cita Menjadi Orang Kaya
Tidaklah salah jika seseorang bercita-cita menjadi orang kaya. Yang salah adalah jika ada yang menyatakan bahwa kekayaan adalah suatu kemuliaan, dan kemiskinan adalah suatu kehinaan. Tapi sebenarnya, kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Allah bagi hamba-hamba-Nya. Ironisnya, jika Allah mengujinya dengan memberikan kesenangan-kesenangan, maka ia akan berkata bahwa Allah telah memuliakannya, sedangkan jika Allah mengujinya dengan membatasi rizkinya maka ia berkata, "Allah telah menghinakanku!" Tipe orang semacam itu adalah orang yang mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan. Sebagian orang menganggap bahwa menjadi orang kaya adalah mudah, sebab yang sulit adalah menjadi orang kaya yang shalih. Kalau hanya sekadar kaya, orang bisa mengumpulkan harta kekayaan dan menggunakannya dengan cara apa pun. Tapi, bagaimana caranya agar harta yang kita miliki ini bernilai "halalan thayyiban" dan "barakah? Ada satu syarat penting di samping syarat-syarat lainnya agar menjadi orang kaya shalih, yaitu ia harus sabar. Ternyata menjadi orang kaya itu harus memiliki kesabaran juga. Kalau kita telaah, sepertinya sabar ketika kita sedang pailit akan lebih memungkinkan daripada sabar ketika kita bergelimang harta. Sebab, ketika kita memiliki harta melimpah, maka akan semakin banyak godaan yang dapat meruntuhkan benteng kesabaran kita. Maksud sabar di sini adalah sabar dalam mengharap keridhaan Allah. Identik dengan QS 18: 28, "Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyerukan Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya: dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini: dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas". Godaan pertama bagi orang kaya biasanya adalah adanya keinginan untuk memperlihatkan kekayaannya, atau lebih dikenal dengan sebutan pamer. Berbagai cara digunakan agar orang lain tahu bahwa ia memiliki segalanya. Aktivitas pamer dimulai dari menampakkan aksesori yang bisa dipakai di badan. Kalau memungkinkan, ia akan menggunakan semua perhiasan untuk melengkapi penampilannya agar terlihat kaya, tak peduli situasi dan kondisi yang ada tidak mendukung. Yang penting orang tahu bahwa ia adalah seorang yang kaya raya. Jauh sekali dengan sifat Nabi Sulaiman. Beliau orang kaya raya, namun kemuliaannya sungguh luar biasa, akhlaknya lebih tinggi daripada kekayaannya. Kekayaan yang melimpah ruah dapat menyebabkan seseorang itu mulia. Sebab, ia menggunakan hartanya di jalan Allah dan membelanjakannya untuk mencari keridhaan Allah. Dan perumpamaan orang yang membelanjakan hartanya untuk mencari keridhaan Allah seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram hujan lebat, maka kebun itu akan menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis pun memadai (QS 2: 265). Dan sebaliknya, kekayaan juga dapat menyebabkan seseorang menjadi boros, sombong serta merasa ekslusif, dan serakah. Seorang yang boros membelanjakan hartanya hanya untuk kepuasan nafsunya. Apa pun itu, jika menyangkut kepuasan hatinya, ia akan kuras seluruh isi kantongnya. Tapi sayangnya, jika hal itu menyangkut kebaikan orang banyak dan bernilai amal, maka ia akan berpura-pura menjadi orang yang pailit. Intinya, selain menjadi boros, ia juga akan diserang penyakit pelit. Tidak hanya itu, dengan kekayaan yang dimiliki, seseorang bisa menjadi sombong dan merasa ekslusif. Orang-orang dari lapisan bawah tidak dapat diterima dalam lingkup pergaulannya. Ia merasa bahwa mereka bukanlah orang yang dapat diajak bicara, sebab level mereka berada jauh di bawahnya. Dan ia merasa bahwa dialah orang besar yang memenuhi semua kebutuhannya tanpa bantuan siapa pun. Dengan adanya perasaan seperti itu, sudah pasti ia akan menjadi serakah. Ia tidak akan merasa puas dengan apa yang sudah ia dapatkan. Sesudah menjadi orang kaya, ia ingin menjadi lebih kaya lagi, dan kalau bisa, tidak ada seorang pun yang dapat melebihi kekayaannya, begitulah seterusnya. Itulah sifat-sifat orang kaya yang tidak sabar, orang kaya yang tidak mengharapkan keridhaan Allah dari kekayaan yang didapatkannya, dan itulah tipe orang kaya yang tidak shalih. Dengan begitu, bukan berarti Islam mengajarkan pada kita bahwa menjadi orang miskin itu lebih baik daripada menjadi orang kaya yang tidak shalih. Tapi sebenarnya Islam mengajarkan pada kita untuk menjadi orang kaya yang shalih, dan menjadi miskin bukanlah suatu hal yang hina, apalagi kalau ternyata kemiskinan itu dapat menjadikannya seorang yang mulia. Yang lebih buruk adalah, miskin dan tidak shalih. Artinya, dunia dan akhirat tidak didapat. "Sudah jatuh tertimpa tangga pula", ungkapan itulah yang tepat bagi orang yang tidak mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Sekali lagi, Islam mengajarkan kita untuk menjadi orang kaya. Nabi Muhammad adalah seorang kaya raya, demikian juga para sahabat, selain kaya mereka juga berprestasi, sehingga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Walaupun mereka kaya, tapi hidup mereka sederhana, intinya menjalankan kehidupan yang proporsional. Bukan saja kebahagiaan dunia yang didapat, namun akhirat pun tetap menjadi tujuan hidupnya. Semua kekayaan yang ada di dunia ini adalah milik Allah. Dan kita sebagai hamba-Nya harus dapat memanfaatkannya. Pertama, kita mendapatkannya dengan cara yang halal. Kemudian, membelanjakannya dengan cara yang halal juga. Dan yang ketiga, adanya harapan dari kita, bahwa semua yang telah kita lakukan mendapat ridha Allah SWT. Kekayaan yang bermanfaat di dunia dan akhirat adalah kekayaan yang barakah yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Pertama, kekayaan tersebut dapat menyebabkan pemiliknya qada'ah (puas dan merasa cukup). Pemiliknya tidak merasa tersiksa dan tidak merasa kekurangan. Ia akan menggunakannya untu beramal. Kedua, kekayaan yang membuat batin pemiliknya tenang. Harta melimpah tidak membuatnya bingung untuk mengelolanya dan tidak pula menyebabkan rasa was-was untuk kehilangan, sebab ia yakin bahwa semua yang dimilikinya adalah amanah dari Allah SWT. Dan kapan pun bisa Allah ambil kembali. Ketiga, pemiliknya menjadi lebih mulia daripada kekayaan yang dimiliki. Seperti halnya Nabi Sulaiman, beliau nabi paling kaya, namun kekayaannya digunakan untuk ibadah dan maslahat umat. Beliau menganggap, harta bukanlah segalanya di dunia ini, namun hartanya dapat digunakan untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Caranya, harta tersebut dibelanjakan di jalan Allah melalui zakat, infak, dan sidekah. Sebaliknya, jika kekayaannya tidak barakah, maka pemiliknya tidak akan merasa puas, tenteram, dan yang lebih parah lagi, ia tergolong manusia yang sangat hina. Maka dari itu, semuanya kembali kepada pribadi masing-masing. Wallahua'lam [mq]*** Oleh : KH ABDULLAH GYMNASTIAR |
Saturday 22 August 2015
EMPAT RAHASIA AHLI SYUKUR
EMPAT RAHASIA AHLI SYUKUR
Assalamu'alaikum wr.wb.
Semoga Allah Yang Maha Menatap, Maha Gagah , Maha Menguasai segala-galanya mengaruniakan kepada kita hati yang bersih sehingga bisa menangkap hikmah di balik kejadian apapun yang kita rasa dan kita saksikan , karena penderitaan dalam hidup bukan karena kejadian yang menimpa tapi karena kita tertutup dari hikmah.
Allah menakdirkan apapun Maha Cermat, tidak pernah mendzolimi makhluk-makhluknya , kita
sengsara adalah karena kita yang mendzolimi diri sendiri.
*)\"Barangsiapa yang tidak mensyukuri nikmat Allah, sesungguhnya ia telah membuka jalan
hilangnya nikmat dari dirinya. Akan tetapi barangsiapa yang mensyukuri nikmat Allah, maka
sungguh ia telah memberi ikatan yang kuat pada kenikmatan Allah itu \"
Firman Allah SWT :
La in Syakartum la-aziidannakum (jika kalian bersyukur , niscaya Aku akan menambah
rezekimu)(QS. 14 ; 7)
Wa maa bikummin ni'matin faminallohi tsumma idzaa massakumudllurru failaihi tajaruun (Dan
apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah datangnya, dan bila kamu ditimpa oleh
kemudaratan , maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.(QS . 16 ; 53)
Wa ammaa bini'mati rabbika fahaddits (Dan terhadap Nikmat Tuhan-mu maka hendaklah kamu
menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)(QS . 93 ; 11)*
*(diambil dari kitab Al Hikam ; Syekh Ahmad Atailah)
Jadi setiap nikmat itu menjadi pembuka atau penutup pintu nikmat lainnya, kita sering
menginginkan nikmat padahal rahasia yang bisa mengundang nikmat adalah syukur atas nikmat yang
ada , jangan engkau lepaskan nikmat yang besar dengan tidak mensyukuri nikmat yang kecil.
Tidak usah risau terhadap nikmat yang belum ada , justru risaulah kalau nikmat yang ada tidak
disyukuri, Allah sudah berjanji kepada kita dengan janji yang pasti ditepati La in Syakartum
la-aziidannakum (jika kalian bersyukur , niscaya Aku akan menambah rezekimu)(QS. 14 ; 7)
Maka daripada kita sengsara oleh nikmat yang belum ada lebih baik bagaimana yang ada bisa
disyukuri , sayangnya kalau kita mendengar kata syukuran itu yang terbayang hanya makanan ,
padahal syukuran itu adalah bentuk amal yang dahsyat sekali pengaruhnya.
Syarat yang pertama menjadi ahli syukur adalah hati tidak merasa memiliki , tidak merasa
dimiliki kecuali yakin segalanya milik Allah SWT.
Makin kita merasa memiliki sesuatu akan makin takut kehilangan, takut kehilangan adalah suatu
bentuk kesengsaraan , tapi kalau kita yakin semuanya milik Allah ,maka diambil oleh Allah tidak
layak kita merasa kehilangan karena kita merasa tertitipi. Makin merasa rejeki itu milik manusia
kita akan merasa berharap kepada manusia dan akan makin sengsara, senikmat-nikmat dalam hidup
adalah kalau kita tidak berharap kepada mahluk tetapi berharap hanya kepada Allah SWT.
Rahasia yang kedua ahli syukur adalah \"orang yang selalu memuji Allah dalam segala kondisi \",
karena apa ? karena kalau dibandingkan antara nikmat dengan musibah tidak akan ada apa-apanya.
Musibah yang datang tidak sebanding dengan samudera nikmat yang tiada bertepi .
Apa yang harus membuat kita menderita ? adalah menderita karena kita tamak kepada yang belum
ada , ciri yang ketiga dari ahli syukur adalah manfaatkan nikmat yang ada untuk mendekat kepada
Allah , alkisah ada tiga pengendara kuda masuk kedalam belantara, ketika dia tertidur kemudian
saat terjaga dilihat kudanya telah hilang semua , betapa kagetnya mereka dan pada saat yang sama
dalam keadaan kaget , ternyata seorang raja yang bijaksana melihat hal tersebut dan mengirimkan
kuda yang baru lengkap dengan perbekalan , ketika dikirimkan reaksi ketiga pengendara yang
hilang kudanya itu berbeda-beda , si-A kaget dan berkomentar \" wah ini hebat sekali kuda ,
bagus ototnya , bekalnya banyak pula !, dia sibuk dengan kuda tanpa bertanya kuda siapakah ini\".
Si-B , gembira dengan kuda yang ada dan berkomentar \"wah ini kuda hebat , sambil berterima
kasih kepada yang memberi , sikap C beda lagi , ia berkomentar \"lho ini bukan kuda saya, ini
kuda milik siapa ? yang ditanya menjawab \" ini kuda milik raja \",si-C bertanya kembali \"
kenapa raja memberikan kuda ini ? dijawab \" sebab raja mengirim kuda agar engkau mudah bertemu
dengan sang raja\". dia gembira bukan karena bagusnya kuda , dia gembira karena kuda dapat
memudahkan dia dekat dengan sang raja.
Nah begitulah , si-A adalah manusia yang kalau mendapatkan mobil, motor , rumah ,dan kedudukan
sibuk dengan kendaraan itu , tanpa sadar bahwa itu adalah titipan . Orang yang paling bodoh
adalah orang yang punya dunia tapi dia tidak sadar bahwa itu titipan Allah , yang B mungkin
adalah model kita yang ketika senang kita mengucap Alhamdulillah, tetapi ahli syukur yang asli
adalah yang ketiga yang kalau punya sesuatu dia berpikir bahwa inilah kendaraan yang dapt
menjadi pendekat kepada Allah SWT.
Ketika mempunyai uang dia mengucap Alhamdulillah , uang inilah pendekat saya kepada Allah , dia
tidak berat untuk membayar zakat , dia ringan untuk bersadaqah , karena tidak akan berkurang
harta dengan bersadaqah.
Maka, jika sahabat ingin banyak uang ? sederhana saja rumusnya , pakailah uang yang ada untuk
berjuang di jalan Allah, jangan heran jika rejeki datang melimpah , punya rumah ingin nikmat
bukan masalah ada atau tidak ada AC, bukan masalah ukuran ,tetapi rumah yang nikmat adalah rumah
yang menjadi kendaraan untuk mendekat kepada Allah , bangunlah rumah yang tidak membuat kita
sombong , belilah acessories rumah yang membuat setiap tamu yang datang menjadi dekat kepada
Allah, bukan ingat kepada kekayaan kita, pasanglah hiasan yang mebuat tamu kita ingat kepada
kekuasaan Allah bukan kekuasaan kita , itulah rumah yang Insya Allah tenang dan barokah, tapi
kalau rumah dipakai untuk pamer dan menginginkan kursi yang amat mewah , potret-potretnya yang
tidak membuat ingat kepada Allah , malah ujub, riya takabur , tidak usah heran rumah itu semakin
diminati pencuri, dan rumah yang diminati pencuri itu membuat strees bagi yang punya, dia harus
menyewa alarm,menggaji satpam, di depan haru
s ada anjing,coba kalau rumahnya ingat kepada Allah dia tidak akan sesibuk itu.
Mohon maaf kepada saudara-saudaraku yang kaya tidak apa-apa memiliki yang bagus , tapi usahakan
setiap tamu yang masuk ke rumah bukan ingat kepada kita tetapi ingat kepada kekayaan Allah.Andai
kita mempunyai jabatan , lalu bagaimana cara mensyukurinya ? gunakanlah jabatan itu agar
karyawan kita dekat kepada Allah.
Kesungguhan kita untuk mendidik anak lebih baik daripada, punya anak tetapi tidak tahu agama ,
lalu bagaimana anak itu akan memuliakan ibu bapaknya ? ,ketika kita mati mereka hanya berebut
harta warisan jangankan mensholatkan ibu bapaknya.
Maka orang yang bersyukur yang adalah orang yang mendidik anaknya supaya dekat dengan Allah, di
dunia nama orang tuanya terbawa harum karena anaknya mulia , di kubur lapang kuburnya karena
doa anaknya , di akherat Insya Allah akan terbawa karena barokah mendidik anak.
Kunci syukur yang keempat adalah berterima kasih kepada yang telah menjadi jalan nikmat,
seorang anak disebut ahli syukur kalau dia tahu balas budi kepada ibu dan bapaknya , dimana-mana
anak sholeh itu harum namanya , tapi anak durhaka tidak pernah ada jalan menjadi mulia sebab
kenapa ? karena mereka tidak tahu balas budi. Benar orang tua kita tidak seideal yang kita
harapkan , tetapi masalah kita bukan bagaimana sikap orang tua kepada kita , tetapi sikap kita
kepada orang tua.
Saudara-saudaraku yang budiman negeri kita dikatakan negeri bersyukur kalau sadar bahwa negeri
ini adalah titipan dari Allah , bukan milik sesorang , bukan milik pahlawan , bukan milik
siapapun yang membangun negeri, tapi negeri ini tidak ada pemiliknya selain Allah tapi kita
episodenya hidup di Indonesia.
Maka syukuri , jangan minder jadi orang Indonesia yang disebutkan negara koruptor, tetapi
justru kita yang harus bangkit untuk tidak korupsi ! dengan minder tidak akan menyelesaikan
masalah.Kita harus bangkit !!, negara ini harus jadi ladang untuk mendekat kepada Allah.
Dengan ada perasaan dongkol, sakit hati itu semuanya tidak akan menyelesaikan masalah tetapi
justru akan menambah masalah , sekarang justru kesempatan kita menjadi bagian dari masalah atau
menjadi bagian dari solusi , daripada sibuk mempermasalahkan masalah lebih baik mari kita
sedikit demi sedikit menyelsaikan masalah, itulah namanya syukur nikmat.
Dan sahabat-sahabat , salah satu tugas kita untuk mensyukuri nikmat adalah kita harus memilih
pemimpin kita yang berakhlaq baik yang bisa membimbing kita , rakyat seluruh negeri ini menjadi
orang yang baik-baik , kita membutuhkan suri tauladan yang baik , jangan pernah melihat orang
dari topeng duniawinya tetapi lihatlah orang dari akhlaqnya karemna akhlaq adalah buah dari
keimanan dan keilmuan yang diamalkan, harta , gelar , pangkat, jabatan dan kedudukan yang tidak
menjadikan kemuliaan akhlaq seseorang , berarti dia telah terpedaya, kita tidak membutuhkan
topeng , yang kita butuhkan adalah isi , dan isi inilah milik orang-orang yang ahli syukur
kepada Allah.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang diberi rahmat dan hidayah untuk selalu mensyukuri nikmat Allah.... beberapa kali Allah berfirman menyinggung makhluknya yang artinya "Maka nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan", Pantaskah kita tidak mensyukuri???
Wassalamu'alaikum wr.wb
Saturday 21 February 2015
FILOSOFI EMBER BOCOR
EMBER BOCOR
Assalamu'alaikum wr. wb. saudara dan saudariku...
Semangat pagi...
Dihari yang cerah ini, saya akan menganalogikan sebuah benda dimana benda ini sering kita lihat sehari-hari yang lumrahnya untuk mengisi air..., Ya... itulah "EMBER", dimana ember ini memiliki lubang... saya tahu semua ember itu ada lubangnya, jikalau tidak ada lubangnya bukanlah ember, bisa jadi balon atau lainnya, ya kalau ember di tutup juga namanya ember juga sih... tapi ember yang ditutup/tertutup.
Bicara ember,,,,Ember yang mempunyai lubang tidak pada mayoritasnya, maka ember tidak dapat menampung air, walaupun menampung mungkin hanya sedikit, tergantung letak dimana lubang berada, bilamana terdapat disamping, bisalah menampung sedikit air (sesuai rataan lubangnya), bayangkan bila letaknya dibawah, apakah dapat menampung air???
Gambar diambil dari www.andriewongso.com
Mari kita relasikan ember bocor ini di dalam kehidupan nyata kita, sering kali orang mengeluhkan hasil usahanya yang sudah keras, tapi hasil tersebut tidak pernah memuasi dirinya (serba kurang)... ya walaupun memang manusia lumrahnya tidak pernah puas, adapula yang hasil usahanya tidak pernah terlihat atau selalu habis dan habis. Mari kita renungkan hal ini... Barang kali kita seperti Ember yang bocor(berlubang) ini, dan rezeki dari hasil usaha kita adalah air. Lihatlah pada gambar ember no.1! dimana gambar ember yang bocor memiliki raut muka yang sangat sedih, Barang kali seperti itulah raut muka dan raut hati kita saat ini.
Bagaimana mengatasinya???... Lihatlah pada gambar ember yang no.2!, maka kita bisa simpulkan bahawa lubang-lubang yang ada sudah ditutup(ditambal), maka emberpun dapatlah menampung air tanpa ada kebocoran.
Bagaimana dengan kondisi manusia yang seperti ember bocor? Setujukah bila kita katakan lubang pada ember adalah kekurangan atau dosa-dosa kita, sehingga rezeki yang Allah berikan lewat usaha kita tak pernah memuasi atau selalu habis habis dan habis. Bila setuju... marilah kita intropeksi diri kita, perbaiki diri kita sehingga dapat menutupi lubang-lubang yang ada pada diri kita. Alhasilpun kita tetap legowo dan tersenyum dengan apa yang diberikan Allah baik itu sedikit ataupun banyak.
"Karena nilai kecukupan bukan dilihat dari Jumlah atau Quantity dari sesuatu"
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari sebuah benda yang bernama "EMBER".
Terimakasih atas perhatiannya dan kunjungannya...
Wassalamu'alaikum wr. wb.
:
Sunday 25 January 2015
Abdul Mukhtar memulai memakai blog
Semangat pagi gan.......
Perkenalkan nama saya Abdul Mukhtar, panggil saja mukhtar.
Berikut Biodata lengkapku:
Nama : Abdul Mukhtar
TTL : Brebes, 11 Agustus 1993
Jenis kelamin : Laki-laki
Status pernikahan : Belum menikah (per 25 Januari 2015)
Status di keluarga : Nomor 4 dari 5 bersaudara
Status pekerjaan : Karyawan swasta
Motto : Pilihlah Dan Jangan Sesali !
Deklarasi : H O T (Hand On Top/Tangan diatas)
Ya..... itulah biodata singkat saya, semoga agan dan aganwati dapat kenal baik walau hanya dengan biodata singkat dan sebuah fhoto.
Inilah pertama kali saya memuat blog, Saya sengaja membuatnya untuk mengutarakan cara berfikir saya yang sering muncul diatas kepala fikiran-fikiran yang saya anggap bermutu dan bisa dibagikan untuk khalayak ramai.....
Mohon do'a dan restunya semoga blog ini bisa istiqomah dalam mempublikasikan wacana-wacana bermanfaat, khususnya bagi saya dan umumnya pagi para pembaca yang dapat menilai isi blog ini.
Sekian dan terimakasih atas kunjungannya dan partisipasinya...
Sekali lagi Semangat pagi.....
Perkenalkan nama saya Abdul Mukhtar, panggil saja mukhtar.
Berikut Biodata lengkapku:
Saya bersama adik teman saya. |
TTL : Brebes, 11 Agustus 1993
Jenis kelamin : Laki-laki
Status pernikahan : Belum menikah (per 25 Januari 2015)
Status di keluarga : Nomor 4 dari 5 bersaudara
Status pekerjaan : Karyawan swasta
Motto : Pilihlah Dan Jangan Sesali !
Deklarasi : H O T (Hand On Top/Tangan diatas)
Ya..... itulah biodata singkat saya, semoga agan dan aganwati dapat kenal baik walau hanya dengan biodata singkat dan sebuah fhoto.
Inilah pertama kali saya memuat blog, Saya sengaja membuatnya untuk mengutarakan cara berfikir saya yang sering muncul diatas kepala fikiran-fikiran yang saya anggap bermutu dan bisa dibagikan untuk khalayak ramai.....
Mohon do'a dan restunya semoga blog ini bisa istiqomah dalam mempublikasikan wacana-wacana bermanfaat, khususnya bagi saya dan umumnya pagi para pembaca yang dapat menilai isi blog ini.
Sekian dan terimakasih atas kunjungannya dan partisipasinya...
Sekali lagi Semangat pagi.....